PARIWISATA
Kabupaten Jepara

Pantai Kartini | Pantai Bandengan | Pulau Karimunjawa | Museum Kartini

Pantai Kartini

Pantai KartiniKura-kura Raksasa

Selayang Pandang

Pantai Kartini adalah obyek wisata alam yang cukup terkenal di Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah. Pantai seluas kurang lebih 3,5 hektar ini memiliki pemandangan alam yang indah. Keberadaannya didukung pula oleh obyek wisata Pulau Panjang dan Pulau Karimunjawa yang terletak tidak jauh dari lokasi pantai. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, pada zaman dulu pantai ini sering digunakan sebagai tempat bermain dan bersantai R.A. Kartini dan keluarganya. Karena alasan itulah, pantai ini kemudian diberi nama Pantai Kartini.

Keistimewaan

Pantainya yang bersih, kualitas airnya yang jernih, ombaknya yang relatif kecil, udaranya yang segar, hamparan pasir putihnya yang luas, dan terumbu karangnya yang cantik, merupakan daya tarik tersendiri bagi obyek wisata Pantai Kartini. Dengan kondisi pantai yang seperti ini, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas seperti berenang, sepak bola, dan jalan-jalan.

Area wisata pantai ini dilengkapi dengan bangunan dunia hayati (sea world) yang memiliki arsitektur unik dan menarik. Keunikan itu terlihat pada bentuk bangunannya yang menyerupai kura-kura raksasa. Di dalam bangunan ini pengunjung dapat melihat aneka jenis ikan laut (cumi-cumi, cakalang, layur, dan lain-lain), kerang laut, dan berbagai macam jenis terumbu karang.

Setelah puas menikmati keindahan Pantai Kartini dan dunia hayatinya, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan wisata ke Pulau Panjang yang berjarak sekitar 2 mil dari bibir pantai. Pulau yang memiliki luas kurang lebih 5 hektar ini, mempunyai panorama alam yang indah, lingkungan yang bersih dan udaranya segar. Untuk menuju pulau ini, dibutuhkan waktu kurang lebih 15 menit dari Pantai Kartini dengan menggunakan perahu motor.   

Selain Pulau Panjang, pengunjung juga dapat melanjutkan perjalanan wisata menikmati keindahan obyek wisata pulau lainnya, yaitu Pulau Karimunjawa. Pulau ini mempunyai hamparan pasir putih yang landai dan terumbu karang yang indah. Terumbu karang ini termasuk salah satu yang terindah di Indonesia. Di perairan pulau ini pengunjung dapat melakukan bermacam aktivitas, seperti snorkeling, diving, fishing, dan lain-lain. Berbagai macam jenis ikan yang hidup di perairan tersebut antara lain ikan hias, ikan hiu, kerapu, lemuna, tripang, dan lumba-lumba. Keistimewaan lainnya, di pulau ini terdapat berbagai macam jenis binatang seperti menjangan, landak, trenggiling, ular, dan burung. Untuk menuju pulau ini dibutuhkan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan dari Pantai Kartini dengan menggunakan perahu motor.  

Di Pantai Kartini terdapat sebuah ritual tahunan yang diselenggarakan oleh nelayan setempat. Ritual tersebut dikenal dengan nama lomban, yaitu melarungkan kepala kerbau dan sesaji lainnya ke tengah laut. Setelah dilarung, sesaji kemudian diperebutkan oleh para nelayan karena diyakini dapat membawa berkah bagi yang mendapatkannya. Perebutan sesaji ini disertai dengan saling lempar ketupat antar perahu. Tradisi yang dilaksanakan setiap tanggal 8 Syawal atau seminggu setelah hari raya Idulfitri ini merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan, berupa hasil tangkapan ikan dan keselamatan sewaktu melaut.

Lokasi

Pantai Kartini berada sekitar 2 km dari pusat kota, sehingga cukup mudah untuk dijangkau. Tepatnya terletak di Desa Bulu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Akses

Untuk menuju lokasi obyek wisata pantai ini, pengunjung dapat memulai perjalanan dari Terminal Jepara. Dari terminal ini, pengunjung dapat menggunakan sarana angkutan umum seperti bus dan angkutan kota dengan tarif sekitar Rp 4.000 (Agustus 2008). Selain itu, pengunjung juga dapat naik taksi atau mobil sewaan untuk menuju ke lokasi.

Harga Tiket

Untuk dapat masuk ke obyek wisata Pantai Kartini, setiap pengunjung dipungut biaya sebesar Rp 2.500 (Agustus, 2008). Bagi pengunjung yang ingin melihat keindahan Pulau Panjang dan Pulau Karimunjawa, dapat naik perahu motor dengan membayar ongkos antara Rp 50.000—Rp 70.000 per perahu. Setiap perahu motor dapat membawa penumpang maksimal 15 orang.

Akomodasi dan Fasilitas lainnya

Di lokasi wisata Pantai Kartini terdapat fasilitas seperti sea world, mushala, lapangan tenis, dan berbagai macam sarana permainan diantaranya kereta kelinci, bom-bom car, sepeda motor mainan bertenaga accu, komedi putar, mandi bola, dan perahu arus.

Tak jauh dari area wisata itu juga terdapat penginapan, warung makan, mini market, warung telekomunikasi, kios cendramata dan kerajinan (kayu ukir, monel, tenun troso dan lain-lain).

 

Pantai Tirto Samudro (Bandengan)

Pintu gerbang menuju Pantai Bandengan
Pintu gerbang menuju Pantai Bandengan

Berbagai fasilitas di Pantai Bandengan
Berbagai fasilitas di Pantai Bandengan, antara lain kereta keliling untuk anak-anak, kamar bilas, persewaan ban, dan persewaan perahu kano

 

Selayang Pandang

Pantai Bandengan, atau juga dikenal dengan sebutan Pantai Tirto Samudro, adalah salah satu obyek wisata pantai unggulan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Jepara, selain Pantai Kartini. Pantai yang berjarak sekitar 8 km sebelah utara dari pusat kota (Alun-alun) Jepara ini, terkenal dengan airnya yang jernih, hamparan pasir putihnya yang luas, dan rerimbunan pohon pandan di sepanjang bibir pantainya. 

Kenapa obyek wisata ini diberi nama bandengan? Dari cerita yang berkembang di masyarakat, nama Bandengan tidak bisa dipisahkan dengan legenda Pulau Karimunjawa. Legenda itu bercerita perihal keprihatian Sunan Muria atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Singkat cerita, sang Sunan memerintahkan putranya untuk tinggal di sebuah pulau yang terlihat ”kremun-kremun” (samar-samar) dari puncak Gunung Muria dengan maksud agar si anak sanggup menuai ilmu hikmah di pulau itu. Dalam perjalanan menuju pulau yang oleh Sunan Muria dinamai karimun itu, sampailah sang putra di sebuah pantai yang memiliki rawa-rawa dan di dalamnya terdapat banyak ikan bandeng. Karena penduduk sekitar belum memberi nama pantai tersebut, kemudian sang putra menamai pantai itu dengan “Pantai Bandengan”.

Keistimewaan

Kondisi pantainya yang landai, kualitas airnya yang bersih, serta hamparan pasir putihnya yang luas merupakan daya tarik tersendiri dari obyek wisata Pantai Bandengan. Dengan kondisi pantai seperti itu, pengunjung dapat mandi sepuasnya sambil menikmati semilir angin pantai yang masih bersih dan sejuk karena jauh dari area perindustrian. Pantai yang sebagian besar lahannya ditumbuhi rerimbunan pohon pandan ini juga cocok untuk kegiatan seperti camping, voli pantai, sepeda santai, dan lain-lain.

Di lokasi obyek wisata ini juga tersedia kapal wisata yang siap mengantarkan pengunjung berkeliling di sekitar pantai atau menuju ke Pulau Panjang yang terkenal dengan kekayaan flora dan faunanya. Tarifnya pun relatif terjangkau, yaitu sekitar Rp 5.000 per orang untuk berkeliling di sekitar pantai dan Rp 10.000 per orang untuk sekali perjalanan menuju Pulau Panjang. Selain itu, setiap tahun (biasanya tengah tahun) di Pantai Bandengan juga diselenggarakan perlombaan motor cross dan festival layang-layang baik yang berskala regional, nasional, maupun internasional.

Lokasi

Pantai Bandengan terletak di Desa Bandengan, Kecamatan Kota Jepara, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Akses

Jika perjalanan dimulai dari arah Kota Semarang, pengunjung dapat menggunakan bus jurusan Semarang—Jepara. Setelah sampai di Terminal Bus Jepara, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum jurusan Bandengan dengan ongkos Rp 3.000 (April 2008).

Harga Tiket

Harga tiket masuk dibedakan antara hari biasa dengan hari libur. Pada hari biasa, tiket masuk sebesar Rp 1.000, sedangkan pada hari libur Rp 1.500 (April 2008).

Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Sebagai obyek wisata favorit di Kota Jepara, Pantai Bandengan memiliki sarana akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap, di antaranya: shelter (tempat istirahat sementara di lokasi pantai), kapal wisata, mushola, toliet dan tempat pemandian umum, mini market, motel/rumah penginapan, rumah makan (yang menjajakan makanan khas seperti kerang rebus, rajungan, ikan bakar, dan pindang srani), dan lain-lain.

 

Kepulauan Karimunjawa

Kepulauan Karimun
Kepulauan Karimun

Selayang Pandang

Kepulauan Karimunjawa adalah gugusan 27 pulau yang terdapat di Laut Jawa. Kepulauan ini seluruhnya termasuk dalam Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah. Pada umumnya pulau-pulau itu merupakan hutan tropis dataran rendah, dan hanya 5 pulau yang dihuni oleh penduduk, yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting. Sejak tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah sebagai Taman Nasional Karimunjawa. Pulau Karimunjawa memiliki luas wilayah 111.625 hektar, terdiri dari daratan 1.507,7 hektar, dan perairan 110.117,3 hektar.

Berdasarkan cerita legenda yang berkembang di masyarakat sekitar, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang keprihatian Sunan Muria atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya itu untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak “kremun-kremun” (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena terlihat “kremun-kremun”, Sunan Muria kemudian memberi nama “Karimun” untuk pulau itu.

Keistimewaan

Dengan kondisi alamnya yang indah dan asri, Karimunjawa menawarkan daya tarik wisata alam yang sungguh memesona. Tidak berlebihan kiranya bagi pemerintah menetapkan kawasan Karimunjawa sebagai taman nasional karena kawasan ini memang memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa. Karimunjawa memiliki beberapa jenis flora, yaitu terumbu karang, hutan mangrove, hutan pantai, dan hutan dataran rendah. Sedangkan kekayaan faunanya terdiri dari rusa dan kera ekor panjang serta fauna akuatik yang terdiri dari 242 jenis ikan hias dan 133 genera akuatik. Selain itu, di lokasi ini terdapat pula jenis fauna langka yang berhabitat di Pulau Burung dan Pulau Geleang, seperti burung elang laut dada putih serta dua jenis penyu, yaitu penyu sisik dan penyu hijau.

Selain kekayaan alamnya, keistimewaan Pulau Karimunjawa juga bisa dilihat dari kekayaan budayanya. Sebab, kepulauan ini dihuni oleh penduduk dengan latar belakang etnis yang beragam. Di dalamnya terdapat penduduk dari suku Jawa, Bugis, Makasar, dan Madura. Masyarakat Jawa banyak tinggal di Dukuh Karimun, Dukuh Legon Lele, Dukuh Nyamplungan, dan Dukuh Mrican. Sebagian besar mata pencaharian mereka adalah bertani dan membuat industri rumah tangga, seperti batu bata merah dan minyak kelapa. Masyarakat Bugis dan Makasar sebagian besar bertempat tinggal di Pulau Kemujan, Dukuh Batu Lawang, Dukuh Legon Gede, dan Dukuh Tlogo. Masyarakat Bugis terkenal sebagai pelaut yang ulung, oleh karena itu sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Selain itu, orang Bugis juga terkenal dengan kerajinan sarung tenunnnya yang banyak diminati oleh para wisatawan. Hampir sama dengan masyarakat Bugis, masyarakat Madura pun sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Namun, mereka memiliki kemampuan membuat ikan kering yang tidak bisa dilakukan oleh suku lainnya.

Dengan latar belakang etnis yang beragam itu, penduduk di Karimunjawa tetap mampu menjaga dan mempertahankan kerukunan sosial di antara mereka. Mereka memiliki tradisi atau semacam local wisdom berupa saling tukar-menukar barang (barang konsumsi rumah tangga atau kerajinan) yang dibuat oleh kelompok-kelompok etnis yang tinggal di kawasan ini.      

Lokasi

Kepulauan Karimunjawa terletak di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Akses

Perjalanan menuju Kepulauan Karimunjawa dapat ditempuh melalui jalur laut dan jalur udara. Jika menggunakan jalur laut, Karimunjawa dapat dicapai dari Semarang lewat Pelabuhan Tanjung Mas dan dari Jepara lewat Pelabuhan Kartini. Dari Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, pengunjung dapat menggunakan kapal motor Kartini I, berangkat setiap hari Sabtu, pukul 9.00 WIB dan Senin pukul 7.00 WIB, dengan biaya Rp 108.000 untuk kelas bisnis, dan Rp 128.000 untuk kelas eksekutif. Sedangkan jika ditempuh dari Pelabuhan Kartini, Jepara, pengunjung dapat menggunakan kapal motor Muria yang berangkat setiap hari Sabtu pukul 9.00 WIB, dan Rabu pukul 9.00 WIB, dengan biaya Rp 63.000 untuk kelas bisnis, dan Rp 83.000 untuk kelas eksekutif (April 2008).    

Sementara itu, bagi pengunjung yang menggunakan jalur udara, perjalanan dapat dimulai dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, dengan pesawat sewa jenis CASSA 212 yang disediakan oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai (Kura-kura Resort). Waktu tempuh kurang lebih tiga puluh menit dari Bandara Ahmad Yani ke lapangan udara Dewadaru, Karimunjawa.

Harga Tiket

Tiket masuk sudah disertakan dalam biaya perjalanan, baik yang menggunakan jalur laut, maupun jalur udara.

Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Di kawasan wisata kepulauan Karimunjawa terdapat sarana akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap, seperti hotel, rumah penginapan, restoran/rumah makan, masjid/musholla, kios buah-buahan, kios cenderamata, dan lain-lain. Di samping itu, di kawasan wisata ini juga terdapat tempat penyewaan perlengkapan olahraga bahari, seperti perlengkapan memancing, menyelam, renang, dan kapal penjelajah laut yang dilengkapi kaca pada bagian bawahnya (glass bottom boat) yang berfungsi sebagai tempat untuk melihat keindahan ekosistem bawah laut.

Di lokasi wisata ini juga tersedia sarana transportasi antarpulau, yang akan mengantarkan pengunjung berkeliling menikmati keindahan gugusan pulau yang ada di Karimunjawa. Sarana transportasi tersebut merupakan bagian dari perjalanan wisata yang menggunakan perahu motor sewaan. Tarif yang berlaku (data tahun 2007) berkisar antara Rp 250.00 sampai dengan Rp 450.000 tergantung jarak tempuh dan lama pemakaian.

Perjalanan wisata di Kepulauan Karimunjawa terasa kurang lengkap jika pengunjung tidak menyambangi fasilitas akuarium laut yang berada Pulau Menjangan Besar. Di pulau ini, pengunjung dapat menikmati keindahan ikan hias dan kehidupan ikan hiu serta ikan-ikan lainnya dengan nuansa khas yang tidak dapat ditemui di tempat lain.

 

Museum Kartini

Museum RA Kartini
Museum RA Kartini

Selayang Pandang

Selain terkenal dengan wisata pantainya, seperti Pantai Kartini, Pantai Bandengan, Kota Jepara juga memiliki obyek wisata museum yang tak kalah masyhurnya, yaitu Museum R.A. Kartini. Museum ini merupakan jenis museum umum dan termasuk obyek wisata sejarah yang saat ini dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Museum R.A. Kartini didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 semasa pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo, S.H., namun peresmiannya baru dilakukan pada tanggal 21 April 1977 oleh bupati yang berbeda, yaitu Bupati Soedikto. Tujuan didirikannya museum ini adalah untuk mengabadikan jasa-jasa perjuangan R.A. Kartini dengan cara mendokumentasikan, memamerkan, dan memvisualkan benda-benda bersejarah peninggalan R.A Kartini. Selain benda-benda peninggalan R.A. Kartini, museum ini juga mengoleksi benda-benda peninggalan kakak kandungnya serta benda warisan sejarah dan budaya lainnya yang banyak ditemukan di daerah Kabupaten Jepara.   

Museum yang dibangun di atas areal seluas 5.210 m2 dengan luas bangunan 890 m2 ini terdiri dari tiga buah gedung. Bila dilihat dari atas, maka gedung tersebut berbentuk huruf K, T, N, yang merupakan singkatan dari KARTINI.

Keistimewaan

Di dalam museum terdapat benda-benda bersejarah yang dipajang di empat ruang yang berbeda, berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat oleh pengelola museum. Ruang pertama berisi koleksi peninggalan R.A. Kartini berupa benda-benda perlengkapan rumah tangga dan foto semasa hidupnya. Di antaranya adalah meja, kursi, foto-foto Kartini dan keluarga, radio, berbagai jenis piring, gerobak, dan lain-lain.

Ruang kedua berisi benda-benda peninggalan R.M. Panji Sosrokartono, kakak kandung R.A. Kartini. R.M. Panji Sosrokartono adalah seorang dokter lulusan Universitas Leiden, Belanda, yang menguasai 26 bahasa asing. Benda-benda koleksi tersebut antara lain: kursi-kursi untuk antri para pasien yang kondisinya masih asli, kursi sofa untuk istirahat, tempat pengobatan sekaligus tempat pembaringan terakhir pada saat beliau wafat, meja marmer, gambar huruf Alif yang terpasang pada bingkai sebagai tanda untuk mengetahui berhasil atau tidaknya dalam mengobati pasien, dan lain-lain.

Ruang ketiga berisi koleksi benda-benda bersejarah lainnya. Salah satu yang paling terkenal adalah tulang ikan raksasa yang diberi nama “Joko Tuwo” dengan panjang kurang lebih 16 meter, berat kurang lebih 6 ton, lebar 4 meter, tinggi 2 meter, dan berumur sekitar 220 tahun. Tulang ikan ini ditemukan di perairan Karimunjawa pada pertengahan bulan April 1989. Ruang keempat, berisi koleksi kerajinan Jepara, antara lain: ukir-ukiran, keramik, anyaman bambu dan rotan, hasil karya lomba ukir, dan lain-lain.

Lokasi

Museum R.A. Kartini terletak di Jalan Alun-alun No.1, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah.  

Akses

Perjalanan menuju objek wisata Museum R.A. Kartini dapat ditempuh dengan sarana transportasi umum. Dari Terminal Bus Semarang, pengunjung dapat menggunakan bus jurusan Semarang—Jepara dengan biaya sekitar Rp 8.000. Setelah sampai di Terminal Bus Jepara, perjalanan dapat dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kota jurusan Alun-alun Kota Jepara dengan ongkos sekitar Rp 2.000 (April 2008).

Harga Tiket

Museum R.A. Kartini buka setiap hari pukul 08.00—17.00 WIB. Pengelola museum mematok harga tiket masuk yang berbeda antara hari biasa dengan hari libur. Pada hari biasa, pengunjung cukup mengeluarkan Rp 1.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp 600 untuk pengunjung anak-anak. Sedangkan pada hari libur, tiket masuk sebesar Rp 1.500 untuk pengunjung dewasa dan Rp 1.000 untuk pengunjung anak-anak atau pelajar. (April 2008).

Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Di sekitar Museum Kartini tersedia akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap, di antaranya: hotel, restoran/rumah makan, shoping centre (pusat perbelanjaan), toko-toko yang menjual kerajinan ukir Jepara, warung telekomunikasi/Wartel, warung internet/Warnet, dan lain-lain

.

 

Free Web Hosting